Banda Aceh – Mobil-mobil kopi yang berjajar di sepanjang tanggul Jembatan Lamnyong hingga Krueng Cut tampaknya tak akan lama lagi bisa beroperasi di lokasi tersebut. Pemerintah Kota Banda Aceh telah berencana melakukan penertiban, termasuk terhadap kios-kios liar yang berdiri di sepanjang jalan utama Rukoh.
Keuchik Rukoh, Ibnu Abbas, mengungkapkan keresahannya terkait maraknya mobil kopi yang beroperasi hingga larut malam di area tersebut. Ia menilai, keberadaan mereka bukan hanya menimbulkan kesemrawutan, tetapi juga berpotensi menjadi tempat khalwat dan ikhtilat bagi muda-mudi.
“Jujur saja, banyak warga yang mengeluhkan kondisi ini. Selain mengganggu ketertiban, mobil-mobil ini juga berada di area yang kurang sesuai untuk aktivitas bisnis seperti ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, kios-kios liar di sepanjang jalan utama Rukoh juga menjadi sorotan. Bangunan-bangunan ini berdiri di atas saluran air yang berbatasan dengan pagar Universitas Syiah Kuala, mengakibatkan kawasan tersebut tampak kumuh dan berantakan.
Ibnu Abbas berharap agar Pemko Banda Aceh segera mengambil tindakan tegas demi menjaga keteraturan kota. “Kami sangat berharap ini bisa segera ditertibkan. Bukan hanya soal estetika, tapi juga demi kepentingan bersama,” tambahnya.
Rencana penertiban ini diharapkan dapat mengembalikan ketertiban di kawasan Lamnyong dan Rukoh, serta memastikan lingkungan yang lebih nyaman bagi warga sekitar.