Jakarta, --
Militer Israel (IDF) melancarkan serangan udara terhadap Pelabuhan
Hodeidah di Yaman pada Senin (5/5). Serangan itu dilakukan sehari setelah
Houthi menembakkan rudal dan menghantam dekat bandara utama Israel.
Dalam pernyataan resmi, seperti diberitakan Reuters, Israel mengatakan serangan itu untuk menargetkan Houthi di Hodeidah dan sekitarnya.
"Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan berulang yang dilakukan Houthi terhadap Israel di mana rudal surface-to-surface dan pesawat nirawak diluncurkan ke wilayah negara dan warganya," kata IDF.Lebih dari 10 serangan menargetkan Pelabuhan Hodeidah dan lingkungan Al Salakhanah dan Al Hawak di Kota Hodeidah, lima warga mengatakan kepada Reuters. Empat serangan juga menargetkan pabrik semen di sebelah timur Hodeidah. Hodeidah merupakan pelabuhan terbesar kedua di Laut Merah setelah Aden dan merupakan titik masuk bagi sekitar 80 persen impor pangan Yaman.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji balas serangan rudal pada
Minggu (4/5), yang jadi serangan pertama diketahui lolos dari intersepsi
pertahanan udara Israel dalam serangkaian serangan sejak Maret.Houthi, yang menguasai Yaman, telah menembaki
Israel dan pengiriman barang di Laut Merah sejak dimulainya perang antara
Israel dan Hamas di Gaza. Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan
Palestina.
Seorang pejabat AS yang enggan
diungkap identitasnya mengatakan bahwa pasukan AS tidak terlibat secara aktif
dalam serangan Israel ke Hodeidah pada 5 Mei, tetapi ada koordinasi umum antara
kedua sekutu tersebut.
Sementara itu, sebuah perusahaan minyak yang
dioperasikan oleh Houthi mengumumkan telah mulai mengoperasikan sistem darurat
terkait dengan penyediaan bahan bakar untuk mobil, karena kesulitan dalam
membongkar muatan di pelabuhan minyak Ras Isa.
Perusahaan tersebut, dalam sebuah pernyataan,
mengaitkan keputusan tersebut dengan serangan AS di negara tersebut, termasuk
pelabuhan.
Presiden AS Donald Trump pada Maret 2025
memerintahkan serangan besar-besaran terhadap Houthi dengan mengatakan serangan
itu dimaksudkan untuk mengurangi kemampuan dan mencegah mereka menargetkan
pengiriman komersial di Laut Merah.
Serangan tersebut telah menewaskan ratusan orang
di Yaman.