Muhammad Daffa, seorang
pedagang emas di Jln Tgk Chik Pante Kulu, Pasar Aceh, mengatakan, jika dengan
termasuk ongkos buat, mereka menjual diangkat Rp 5.700.000/per mayam.
Harga emas tersebut terus
mengalami penurunan tiap harinya. Jika dibandingkan pada 22 April 2025 hingga
hari ini, emas murni mengalami penurunan Rp 750 ribu. “Ini penurunan harga emas
yang paling drastis. Naik juga yang paling tertinggi sepanjang sejarah,
turunnya juga paling banyak,” kata Daffa, Senin (5/5/2025).
Penyebab harga emas terus
turun drastis, dikarenakan perang dagang antara Amerika Serikat dan China kini
mulai mereda. Sementara untuk harga emas antam kini dijual Rp 2,1 per gram.
Meski harga emas turun
kata Daffa, saat masyarakat terbilang lebih banyak menjual dibanding membeli.
Dimana rata-rata secara persentase 80 persen masyarakat menjual emas ke
tempatnya dan 20 persen lainnya membeli.
Berbanding terbalik
ketika harga emas masih melambung tinggi. Dimana, hampir 90 persen masyarakat
yang datang ke tempatnya berbondong-bondong untuk membeli emas.
“Sekarang malah banyak
yang jual dibanding beli. Saat emas turun masyarakat menjual dan saat emas
tinggi masyarakat rame beli,” pungkasnya.