Banda Aceh Dihadapi Lonjakan PMKS Jelang Ramadan, Mayoritas Pendatang

Menjelang datangnya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Kota Banda Aceh mulai mengalami peningkatan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), yang sebagian besar merupakan warga pendatang dari luar daerah. Fenomena ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah setempat, mengingat banyak di antara mereka yang tidak memiliki identitas kependudukan resmi Kota Banda Aceh.

“Sebagian besar PMKS yang datang bukanlah penduduk asli Banda Aceh. Mereka berasal dari berbagai daerah dan datang dengan berbagai alasan, utamanya untuk mengadu nasib,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3A Aceh, Tiara Sutari, dikutip dari RMOLAceh, Minggu (26 Januari 2025).

Para pendatang ini biasanya datang bersama keluarga dan memilih tinggal di rumah-rumah kontrakan sederhana dengan biaya sewa sekitar Rp300 ribu per bulan. Namun, kondisi ekonomi yang sulit membuat banyak di antara mereka memanfaatkan anak-anak mereka untuk mencari nafkah di jalanan.

“Banyak di antara mereka yang membawa serta anak-anaknya dan menjadikan aktivitas di jalan sebagai bagian dari usaha keluarga untuk bertahan hidup,” tambah Tiara.

Yang lebih memprihatinkan, banyak anak yang seharusnya berada di bangku sekolah atau menikmati masa kecilnya justru harus bekerja di jalan hingga larut malam. Beberapa di antaranya bahkan baru kembali ke tempat tinggal mereka sekitar pukul 01.00 WIB. Saat ditanya mengenai hal ini, sebagian orang tua beralasan bahwa anak-anak mereka melakukannya atas kehendak sendiri.

“Kami sering menemukan anak-anak yang masih sangat kecil berkeliaran di jalan hingga tengah malam. Ini adalah kondisi yang sangat mengkhawatirkan, mengingat seharusnya mereka berada dalam lingkungan yang aman untuk belajar dan bermain,” ungkap Tiara.

Fenomena ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah Kota Banda Aceh dalam menangani persoalan sosial yang semakin kompleks menjelang Ramadan. Dinas terkait diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menertibkan PMKS, serta memberikan perlindungan bagi anak-anak agar tidak terus-menerus dieksploitasi di jalanan. Dengan adanya perhatian serius dari semua pihak, diharapkan persoalan ini dapat diminimalisir demi menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan aman bagi masyarakat selama bulan suci Ramadan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama