Aceh Timur – Seekor gajah Sumatera liar kembali ditemukan mati di Aceh, kali ini di wilayah Kecamatan Indra Makmur, Aceh Timur, pada Jumat (31/1/2025). Gajah betina berusia sekitar 7-8 tahun tersebut telah mendapatkan perawatan intensif selama sepuluh hari oleh tim dokter hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, namun kondisinya terus memburuk hingga akhirnya tidak bisa diselamatkan.
Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, menjelaskan bahwa kondisi gajah sebelum mati sudah sangat kritis. Pemeriksaan tim medis menunjukkan adanya infeksi berat di bagian mulut dan lidah, yang terlihat kemerahan dan mengeluarkan nanah. Selain itu, feses yang dikeluarkan gajah berwarna hitam dan berukuran kecil, yang mengindikasikan kemungkinan besar organ pencernaannya mengalami kerusakan serius.
"Gejala-gejala ini menunjukkan bahwa gajah tersebut kemungkinan besar mengonsumsi sesuatu yang mengandung racun atau zat berbahaya yang menyebabkan gangguan pencernaan fatal," ungkap Ujang, Sabtu (1/2/2025).
Kasus kematian gajah liar akibat dugaan keracunan bukan pertama kali terjadi di Aceh. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak kasus serupa yang ditemukan, menandakan bahwa ancaman terhadap kelangsungan hidup spesies ini masih sangat tinggi.
Salah satu penyebab utama kematian gajah di wilayah ini adalah konflik dengan manusia. Pembukaan lahan yang masif untuk perkebunan dan pertanian telah mengurangi habitat alami gajah, memaksa mereka untuk mencari makan di daerah yang lebih dekat dengan pemukiman manusia. Hal ini sering kali berujung pada insiden peracunan, baik disengaja maupun tidak disengaja.
BKSDA Aceh menegaskan bahwa mereka akan terus menyelidiki penyebab kematian gajah ini, termasuk kemungkinan adanya praktik ilegal yang membahayakan populasi gajah liar.
"Kami tidak akan tinggal diam. Jika ada indikasi perburuan liar atau peracunan yang disengaja, kami akan menindak tegas para pelakunya," tegas Ujang.
Gajah Sumatera merupakan salah satu satwa yang dilindungi dan masuk dalam kategori spesies terancam punah menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN). Oleh karena itu, perlindungan dan konservasi harus semakin diperketat untuk mencegah kepunahan spesies yang menjadi bagian penting dari ekosistem hutan Sumatera ini.