Banda Aceh – Pemadaman listrik yang sering terjadi di Aceh saat bulan Ramadan kembali menjadi sorotan. Tahun demi tahun, masyarakat harus menghadapi pemadaman tiba-tiba yang mengganggu jalannya ibadah, terutama saat sahur dan tarawih.
Kritik terhadap PLN Aceh pun semakin gencar, terutama di media sosial, di mana warga mengeluhkan gangguan listrik yang terus berulang di waktu-waktu penting selama Ramadan. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah, menegaskan bahwa masalah ini harus segera diselesaikan sebelum Ramadan tiba.
“Selama ini di Aceh, memasuki bulan Ramadan selalu ada pemadaman listrik. Kami meminta PLN agar benar-benar memastikan pasokan listrik tetap stabil, sehingga masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan nyaman,” tegas Irwansyah saat berbicara dalam forum Stakeholder Collaboration, Quality Growth And Sustainable Energy In Aceh, Kamis (30/1/2025).
Selain meminta PLN untuk menjaga kestabilan pasokan listrik, Irwansyah juga mengusulkan adanya kebijakan khusus dari PLN berupa keringanan biaya penambahan daya bagi rumah ibadah, terutama masjid-masjid yang memerlukan konsumsi listrik lebih tinggi selama Ramadan.
Menanggapi kritik yang terus berdatangan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Aceh, Mundhakir, mengaku pihaknya akan bekerja keras untuk memastikan pelayanan kelistrikan tetap optimal selama Ramadan tahun ini. Ia menyatakan bahwa PLN memahami pentingnya listrik bagi kenyamanan ibadah masyarakat di bulan suci.
“PLN berkomitmen penuh untuk menjaga pasokan listrik tetap stabil di Aceh selama Ramadan, sehingga umat Islam bisa beribadah dengan tenang tanpa terganggu pemadaman,” kata Mundhakir, Senin (3/2/2025).
Lebih lanjut, PLN juga telah menyiapkan sejumlah langkah teknis guna mengantisipasi potensi gangguan listrik, termasuk perawatan jaringan, penguatan pasokan daya, serta peningkatan respons cepat jika terjadi kendala di lapangan.
Masyarakat Aceh kini menanti bukti nyata dari komitmen PLN. Dengan pengalaman sebelumnya, di mana pemadaman listrik kerap terjadi di waktu-waktu kritis Ramadan, harapan besar pun disematkan agar tahun ini kondisi listrik tetap stabil dan tidak lagi menjadi momok tahunan bagi warga Aceh.